Rabu, 06 Juli 2016

IDENTIFIKASI LARUTAN ASAM DAN LARUTAN BASA





Hari/Tanggal                             : Selasa, 12 januari 2016
Tujuan Penelitian                      : Menentukan Sifat Suatu Larutan (Asam Dan Basa) Serta pH
                                                    Masing Masing Larutan.
Alat Dan Bahan                     :
·         Gelas kimia
·         Beberapa jenis larutan
1.      Ale-ale
2.      Fanta
3.      Larutan  gula
4.      Larutan Detergen
5.      Larutan garam
6.      Larutan Kopi
7.      Larutan Sabun susu
8.      Power f
9.      Sarang burung
10.  Teh gelas

·      Kertas lakmus merah
·      Kertas lakmus biru     


                                                                       
Lanadasan Teori                     :           
1.      Teori asam-basa menurut beberapa ahli
A.    Teori asam basa menurut Arrhenius
Pada tahun 1884 , ilmuwan swedia bernama svante Arrhenius mengemukakan pengertian asam basa berdasarkan reaksi ionisasi.
1.      Asam
Menurut Arrhenius , asam adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+. Pembawa sifat asam adalah H+.
Contoh : HCl(aq)            H+(aq) + Cl-(aq)
2.      Basa
Menurut arrhenius, basa adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH-.
Pembawa sifat basa adalah OH-.
Contoh : NaOH(aq)            Na+(aq) + OH-(aq)
                                       Sifat larutan asam :
ü  Rasanya masam
ü  Lakmus biru menjadi merah
ü  Bersifat korosif
ü  Terdiri dari ion H+ dan ion OH- sisa asam.
ü  [H+]  >  [OH-]
                                        Sifat larutan basa :
ü  Rasanya pahit
ü  Lakmus merah menjadi biru
ü  Bersifat kaustik
ü  Terdiri dari ion OH- dan ion positif logam
ü  [H+]  <  [OH-]
                                        Sifat larutan netral :
ü  Rasa bervariasi
ü  Tidak mengubah lakmus
ü  Tidak bersifat korosif
ü  Terdiri dari ion H+ dan ion OH-
ü  [H+]  =  [OH-]

B.     Teori asam-basa menurut Bronsted-Lowry
            Pada tahun 1923, ilmuwan Denmark  Johannes Bronsted dan ilmuwan inggris Thomas Lowry meggunakan teori asam-basa berdasarkan serah terima proton (H+). Menurut Bronsted-Lowry , asam adalah zat yang dapat memberikan proton (H+) pada zat lain (donor proton). suatu zat yang termasuk asam yaitu mempunyai minimal satu atom H. misalnya , HCl, H2SO4 , HSO4-. Basa adalah zat yang dapat menerima proton (H+) dari zat lain (akseptor proton). suatu zat yang termasuk basa yaitu jika mempunyai pasangan electron bebas yang dapat berikatan dengan atom H , misalnya NH3 , CO3-, dan OH-.




C.     Teori asam-basa menurut Lewis
            Tahun 1938, ilmuwan Amerika Serikat , Gilbert Newton Lewis mengusulkan pengertian asam-basa berdasarkan reaksi serah0terima electron. Menurut lewis , dalam suatu reaksi kimia , suatu zat termasuk asam jika dapat  menerima pasangan electron dan tergolong basa jika dapat member pasangan electron. Reaksi asam-basa Lewis menghasilkan ikatan kovalen koordinasi. Contohnya , reaksi antara BF3 dan NH3.

2.      Penentuan asam-basa
            Indikator yang biasa digunakan untuk menentukan suatu larutan yang bersifat asam atau basa adalah kertas lakmus dan larutan indicator yang keduanya termasuk dalam indikator tunggal , indikator universal , indikator bahan alam dan pH-meter.
a.       Indikator tunggal
            Indikator tunggal hanya dapat membedakan larutan bersifat asam atau basa , tetapi tidak dapat mengetahui harga pH dan pOH . yang termasuk indicator tunggal adalah lakmus biru , lakmus merah, fenolftalein , metal jingga, metal merah, dan bromtimol biru.
Perubahan warna yang terjadi :
Kertas Lakmus
Warna Dalam Larutan
Trayek pH
Asam
Basa
Lakmus Biru
Merah
Biru
0-7
Lakmus Merah
Merah
Biru
7-14
b.      Indikator universal
            Indikator universal dapat membedakan larutan asam atau basa dengan mengetahui harga pH dari larutan tersebut. Indicator universal dapat dalam bentuk kertas dan cairan. Cara kerja indicator ini dengan mencocokkan perubahan warna kertas indicator pada tabel warna indicator universal.







Prosedur Kerja                      :
            Langkah pertama , siapkan alat-alat seperti 10 jenis larutan , dan beberapa gelas kimia yang sudah bersih. Lalu larutkan bahan-bahan yang harus di buat larutannya , seperti gula , garam , detergen , sabun mandi , dan kopi . larutkan dengan menggunakan air , lalu aduk sampai bahan dengan air tercampur merata. Karena fanta , teh gelas , power F dan ale-ale sudah berbentuk larutan , jadi kita tidak perlu melarutkannya lagi. larutan tersebut kemudian dimasukkan kedalam gelas kimia . kemudian sediakan kertas lakmus merah dan lakmus biru ,  kotak indikator beserta dengan kertas indikator dan warna yang terdapat pada kotak indikator untuk mencocokkan suatu larutan yang bersifat asam atau basa. Berikut cara kerjanya :
1.      Mengidentifikasi asam basa menggunakan kertas lakmus.
      Gelas kimia yang sudah terisi dengan larutan yang sudah kita larutkan , kemudian kita celupkan kertas lakmus merah atau lakmus biru. Apabila kertas lakmus merah yang kita celupkan ke suatu larutan , dan larutan tersebut bersifat asam , maka kertas lakmus merah tersebut akan tetap menjadi warna merah tanpa adanya perubahan warna, tetapi sebaliknya jika kita mencelupkan kertas lakmus biru kedalam larutan yang bersifat asam maka kertas lakmus biru yang kita celupkan akan berubah menjadi warna merah.
      Apabila kertas lakmus merah kita celupkan ke suatu larutan yang bersifat basa maka kertas lakmus tersebut akan berubah menjadi warna biru, akan tetapi jika kertas lakmus biru kita celupkan ke larutan yang bersifat basa , kertas lakmus biru akan tetap menjadi biru tanpa adanya perubahan warna.
      Dan apabila kertas lakmus merah dan lakmus biru dicelupkan kedalam larutan yang bersifat netral , maka kedua kertas lakmus tersebut tidak akan berubah warna.
2.      Mengidentifikasi asam basa menggunakan indikator universal.
      Larutan yang sudah kita uji dengan kertas lakmus tadi bisa kita uji kembali dengan menggunakan indicator universal yaitu kertas indicator yang apabila kita celupkan kedalam larutan warnanya akan berubah sesuai dengan jenis larutannya dan kemudian kita cocokkan dengan tabel warna indicator universal yang terdapat pada kotak indicator . dari kecocokan warna tersebut maka kita akan memperoleh hasil nya akurat karena sudah membuktikan dengan kertas lakmus dan kertas indicator.





Hasil Pengamatan                  :
No
Jenis Larutan
Perubahan Warna
Sifat
Ph
Lakmus Merah
Lakmus Biru
1
Ale-Ale
Merah
Merah
Asam
3
2
Fanta
Merah
Merah
Asam
3
3
Larutan  Gula
Merah
Biru
Netral
7
4
Larutan Detergen
Biru
Biru
Basa
12
5
Larutan Garam
Merah
Biru
Netral
7
6
Larutan Kopi
Merah
Merah
Asam
6
7
Larutan Sabun Susu
Merah
Biru
Netral
7
8
Power F
Merah
Merah
Asam
3
9
Sarang Burung
Merah
Biru
Netral
7
10
Teh Gelas
Merah
Merah
Asam
5













Kesimpulan/Saran                  :
1.      Kesimpulan :
·         Larutan yang bersifat asam memiliki pH mulai dari 0-6 dan apabila dicelupkan dengan kertas lakmus , maka kertas lakmus merah akan tetap merah , sedangkan kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah. larutan tersebut cenderung terasa asam.
Contoh : ale-ale , fanta , kopi , power f dan teh gelas.
·         Lautan yang bersifat basa memiliki ph mulai dari 8-14. 6 dan apabila dicelupkan dengan kertas lakmus , maka kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru , sedangkan kertas lakmus biru akan tetap biru .Larutan yang bersifat basa cenderung terasa pahit.
Contoh : detergen
·         Larutan yang bersifat netral memiliki pH 7 dan apabila dicelupkan dengan kertas lakmus merah ataupun biru , kertas lakmus tersebut tidak akan berubah warna. Larutan yang bersifat netral , biasanya rasanya bervariasi.

2.      Saran
·         Untuk memperoleh hasil yang akurat , kita harus benar benar memahami perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus agar hasilnya sesuai dengan jenis larutan tersebut.
·         dan untuk memperoleh hasil yang benar benar akurat sebaiknya kita membuktikan huga dengan menggunakan indicator universal dimana kita biasa lansung bisa mengetahui pH dari jenis larutan dan sifatnya




Sungai Penuh, 12 Januari 2016
             Guru Pembimbing                                                                                   Siswi


   Drs.Mulyadi                                                                                     Elisa Prianti                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar