Laporan
Praktikum
Judul : Uji kandungan zat gizi bahan makanan
Tujuan : Mengetahui kandungan zat gizi suatu bahan
makanan.
Dasar teori :
Menurut
Sediaoetama, 1997 (dalam Santoso, 2004), gizi atau makanan merupakan bahan dasar penyusunan bahan makanan
yang mempunyai fungsi sumber energi atau tenaga, menyokong pertumbuhan
badan, memelihara dan mengganti jaringan tubuh, mengatur metabolisme dan
berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh.
Istilah
Protein berasal dari kata yunani Proetos, yang berarti yang utama atau yang
didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda Gerardus
Mulder (1802-1880), karena ia berpendapat bahwa Protein adalah zat yang sangat
penting dalam setiap organism.
Adapun fungsi protein,
yaitu :
1. Penghasil energi ( 1 gram = 4,1 kalori )
2. Pembangun jaringan-jaringan baru dan mengganti yang rusak
3. Pembuat enzim dan hormone
4. Penjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh
5. Pembentuk antibody
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa
Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar
senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai
fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya
glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada
hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan
dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida
menjadi karbohidrat.
Adapun fungsi karbohidrat adalah sebagai berikut:
1. Sebagi penghasil kalori (1 gram = 4,1 kalori )
2. Pembentuk senyawa-senyawa organic yang lain seperti lemak
dan protein
3. Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh
Karbohidrat
merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (17
kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya pati)
menghasilkan mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis,
glukosa segera terlibat dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain,
glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid.
Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat
tergantung pada glukosa.
Alat dan bahan :
1. Tabung
reaksi dan raknya
2. Beberapa
bahan makanan : nasi , tahu , margarin, putih telur , pisang.
3. Larutan
benedict
4. Larutan
yodium
5. Larutan
biuret
6. Pipa
tetes
7. Mortar
dan pestle
8. Spatula
9. Pembakar
Bunsen
10. Penjepit
tabung reaksi
11. Korek
api
Langkah kerja :
I.
Uji kandungan karbohidrat (amilum)
1. Geruslah
secara terpisah nasi , tahu ,, putih
telur , pisang dengan menggunakan mortal dan pestle. Kemudian , masukkan
kedalam tabung reaksi yang telah diberi tanda nama bahan makanan yang diuji
sebanyak lebih kurang 5 ml.
2. Masukkan
pula margarin kedalam tabung reaksi sebanyak
5 ml.
3. Tetesilah
kelima tabung reaksi tersebut dengan 5 tetes larutan yodium.
Dan
kemudian catat perubahan warna yang terjadi.
II.
Uji kandungan karbohidrat (glukosa)
1. Geruslah
secara terpisah nasi , tahu ,, putih
telur , pisang dengan menggunakan mortal dan pestle. Kemudian , masukkan
kedalam tabung reaksi yang telah diberi tanda nama bahan makanan yang diuji
sebanyak lebih kurang 5 ml.
2. Masukkan
pula margarin kedalam tabung reaksi sebanyak
5 ml.
3. Tetesilah
kelima tabung reaksi tersebut dengan 5 tetes larutan benedict. Kemudian
panaskan diatas pembakar Bunsen selama beberapa menit, panaskan dengan sedikit
menggoyangkan goyangkan. Dan kemudian catat perubahan warna yang terjadi.
III.
Uji kandungan protein
1. Geruslah
secara terpisah nasi , tahu ,, putih
telur , pisang dengan menggunakan mortal dan pestle. Kemudian , masukkan
kedalam tabung reaksi yang telah diberi tanda nama bahan makanan yang diuji
sebanyak lebih kurang 5 ml.
2. Masukkan
pula margarin kedalam tabung reaksi sebanyak
5 ml.
3. Tetesilah
kelima tabung reaksi tersebut dengan 5 tetes larutan biuret .Dan kemudian catat
perubahan warna yang terjadi.
Hasil pengamatan :
No
|
Bahan Makanan
|
Amilum (Yodium)
|
Glukosa
(Benedict)
|
Protein
(Biuret)
|
|||
Sebelum
|
Sesudah
|
Sebelum
|
Sesudah
|
Sebelum
|
Sesudah
|
||
1
|
Nasi
|
Putih
|
Hitam
|
Putih
|
Merah Bata
|
Putih
|
Putih
|
2
|
Tahu
|
Putih
|
Putih
|
Putih
|
Putih
|
Putih
|
Ungu kehitaman
|
3
|
Margarin
|
Kuning
|
Kuning
|
Kuning
|
Kuning
|
Kuning
|
Biru
|
4
|
Putih Telur
|
Putih
|
kekuningan
|
Putih
|
Putih kekuningan
|
Putih
|
Ungu kehitaman
|
5
|
Pisang
|
Kuning
|
Hitam
|
Kuning
|
Merah Bata
|
Kuning
|
Ungu kehitaman
|
Pembahasan :
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk
menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka
setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/ warna lembayung.
Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagai berikut :
kompleks koordinasi antara Cu 2+ dgn gugus -C=O
dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung.
Benedict adalah reagen yang
digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan jika hasil reaksi
tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu terjadi Ketika
reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa
memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen
benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga
terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan salah
satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict,
maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi. Dan menghasilkan warna merah bata.
Yoidum
digunakan untuk menguji
apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan
yang kita tetesi yodium menghitam, maka makanan tersebut mengandung
karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan
karbohidratnya.
Uji
nasi
·
Uji amilum, nasi mengandung karbohidrat
karena apabila nasi ditetesi dengan yodium maka warnanya berubah menjadi kehitam-hitaman.
Hal itu menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat
·
Uji protein, nasi tidak megandung protein atau sangat sedikit karena
apabila nasi ditetesi dengan biuret warnya tetap putih.
·
Uji glukosa, nasi mengandung glukosa
karena apabila nasi ditetesi dengan benedict kemudian dipanaskan di atas Bunsen
warnanya berubah menjadi merah bata. Hal itu menunjukkan bahwa nasi mengandung
glukosa.
Uji Tahu
·
Uji amilum, tahu tidak mengandung
karbohidrat karena apabila tahu ditetesi dengan yodium warna nya tetap putih.
Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak mengandung karbohidrat
·
Uji protein, tahu mengandung
protein karena apabila tahu ditetesi
dengan biuret warna nyaberubah menjadi agak ungu kehitaman . Hal itu
nmenunjukkan bahwa tahu mengandung protein
·
Uji glukosa, tahu tidak mengandung
glukosa karena apabila tahu dipanaskan dengan benedict warna nya tetap putih.
Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak mengandung glukosa
Uji margarine
·
Uji amilum, margarine tidak mengandung
karbohidrat karena apabila ditetesi dengan yodium warnanya tetap kuning.
·
Uji protein, margarine mengandung
protein karena apabila ditetesi dengan biuret warnanya menjadi biru
·
Uji glukosa, margarine tidak mengandung
glukosa karena apabila dipanaskan dengan benedict warnanya tetap kuning
Uji putih telur
·
Uji amilum, putih telur tidak mengandung
karbohidrat karena apabila ditetesi dengan yodium warnanya menjadi kekuningan.
·
Uji protein, putih telur mengandung
protein karena apabila ditetesi dengan biuret warnanya menjadi ungu kehitaman
·
Uji glukosa, putih telur tidak
mengandung atau sangat sedikit mengandung glukosa karena saat dipanaskan dengan
benedict warnanya menjadi kekuningan.
Uji pisang
·
Uji amilum, pisang mengandung amilum
karena apabila ditetesi dengan yodium warnanya berubah menjadi hitam.
·
Uji protein, pisang mengandung protein
karena apabila dipanaskan dengan biuret
warnanya berubah menjadi ungu kehitaman.
·
Uji glukosa pisang mengandung glukosa
karena apabila ditetesi dengan benedict warnanya berubah menjadi merah bata
Pertanyaan :
1. Perubahan
warna apakah yang terjadi pada percobaan diatas dan apa artinya ?
·
Jika
larutan makanan diberi larutan biuret dan warnanya berubah menjadi biru-ungu kehitam-hitaman
maka larutan tersebut mengandung protein
·
Jika
larutan makanan diberi yodium dan warnanya berubah menjadi hitam maka larutan
makanan tersebut mengandung karbohidrat
·
Jika
larutan makanan diberi benedict kemudian dipanaskan dan akan mengalami
perubahan warna menjadi kuning-merah bata maka larutan makanan tersebut
mengandung glukosa.
2. Bahan
apasaja yang mengandung amilum dan apa buktinya?
·
nasi mengandung karbohidrat karena
apabila nasi ditetesi dengan yodium maka warnanya berubah menjadi
kehitam-hitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat
·
pisang mengandung amilum karena apabila
ditetesi dengan yodium warnanya berubah menjadi hitam
3. Bahan
apasaja yang mengandung glukosa dan apa buktinya?
·
nasi mengandung glukosa karena apabila
nasi ditetesi dengan benedict kemudian dipanaskan di atas Bunsen warnanya
berubah menjadi merah bata. Hal itu menunjukkan bahwa nasi mengandung glukosa.
·
pisang mengandung glukosa karena apabila
dipanaskan dengan benedict warnanya berubah menjadi merah bata
4. Bahan
apasaja yang mengandung protein dan apa buktinya?
·
tahu mengandung protein karena apabila tahu ditetesi dengan biuret
warna nyaberubah menjadi agak ungu kehitaman . Hal itu nmenunjukkan bahwa tahu
mengandung protein
·
putih telur mengandung protein karena
apabila ditetesi dengan biuret warnanya menjadi ungu kehitaman
·
pisang mengandung protein karena apabila
ditetesi dengan biuret warnanya berubah
menjadi ungu kehitaman.
·
Margarine mengandung protein karena
apabila ditetesi dengan biuret warnanya
berubah menjadi biru
Kesimpulan :
Berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan , maka kami memperoleh kesimpulan berupa :
Uji
karbohidrat
ü Bahan makanan
yang mengandung karbohidrat setelah ditetesi yodium warnanya akan berubah
menjadi hitam.
Contoh : nasi , pisang
Uji Protein
ü Bahan makanan
yang mengandung protein setelah ditetesi larutan biuret warnanya akan berubah
menjadi biru-ungu kehitaman.
Contoh : tahu , putih telur , pisang ,
margarin
Uji glukosa
ü Bahan makanan yang mengandung
glukosa setelah dipanaskan dengan larutan benedict warnanya akan berubah
menjadi kuning-merah bata. Perubahan tersebut terjadi karena ada ikatan protein
dengan biuret yang menghasilkan dasar
reaksi sebagai berikut :
kompleks koordinasi antara Cu 2+
dgn gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk
warna lembayung.
Contoh : nasi , pisang.
Saran :
Perlu dilakukan percobaan ulang, tentang pengujian kandugan
zat makanan lain yang mengandung zat amilum, protein, glukosa. Sebaiknya lebih
teliti dalam memperhatikan perubahan warna yang terjadi pada larutan agar
mendapat hasil yang benar-benar akurat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar