Hari/Tanggal : Selasa, 12
januari 2016
Tujuan
Penelitian : Menentukan Sifat Suatu
Larutan (Asam Dan Basa) Serta pH
Masing Masing Larutan.
Alat
Dan Bahan :
·
Gelas kimia
·
Beberapa jenis larutan
1. Ale-ale
2. Fanta
3. Larutan gula
4. Larutan
Detergen
5. Larutan
garam
6. Larutan
Kopi
7. Larutan
Sabun susu
8. Power
f
9. Sarang
burung
10. Teh
gelas
·
Kertas lakmus merah
·
Kertas lakmus biru
Lanadasan
Teori :
1. Teori
asam-basa menurut beberapa ahli
A. Teori
asam basa menurut Arrhenius
Pada tahun 1884 , ilmuwan swedia bernama svante Arrhenius mengemukakan
pengertian asam basa berdasarkan reaksi ionisasi.
1. Asam
Menurut Arrhenius , asam adalah zat yang jika dilarutkan dalam air
akan menghasilkan ion H+. Pembawa sifat asam adalah H+.
Contoh : HCl(aq) H+(aq) +
Cl-(aq)
2. Basa
Menurut arrhenius, basa adalah zat yang jika dilarutkan dalam air
akan menghasilkan ion OH-.
Pembawa sifat basa
adalah OH-.
Contoh : NaOH(aq) Na+(aq) +
OH-(aq)
Sifat
larutan asam :
ü Rasanya
masam
ü Lakmus
biru menjadi merah
ü Bersifat
korosif
ü Terdiri
dari ion H+ dan ion OH- sisa asam.
ü [H+] >
[OH-]
Sifat
larutan basa :
ü Rasanya
pahit
ü Lakmus
merah menjadi biru
ü Bersifat
kaustik
ü Terdiri
dari ion OH- dan ion positif logam
ü [H+] <
[OH-]
Sifat
larutan netral :
ü Rasa
bervariasi
ü Tidak
mengubah lakmus
ü Tidak
bersifat korosif
ü Terdiri
dari ion H+ dan ion OH-
ü [H+] =
[OH-]
B. Teori
asam-basa menurut Bronsted-Lowry
Pada
tahun 1923, ilmuwan Denmark Johannes Bronsted dan ilmuwan inggris Thomas Lowry meggunakan teori asam-basa
berdasarkan serah terima proton (H+). Menurut Bronsted-Lowry , asam
adalah zat yang dapat memberikan proton (H+) pada zat lain (donor
proton). suatu zat yang termasuk asam yaitu mempunyai minimal satu atom H.
misalnya , HCl, H2SO4 , HSO4-. Basa
adalah zat yang dapat menerima proton (H+) dari zat lain (akseptor
proton). suatu zat yang termasuk basa yaitu jika mempunyai pasangan electron
bebas yang dapat berikatan dengan atom H , misalnya NH3 , CO3-,
dan OH-.
C. Teori
asam-basa menurut Lewis
Tahun
1938, ilmuwan Amerika Serikat , Gilbert Newton Lewis mengusulkan pengertian
asam-basa berdasarkan reaksi serah0terima electron. Menurut lewis , dalam suatu
reaksi kimia , suatu zat termasuk asam jika dapat menerima pasangan electron dan tergolong basa
jika dapat member pasangan electron. Reaksi asam-basa Lewis menghasilkan ikatan
kovalen koordinasi. Contohnya , reaksi antara BF3 dan NH3.
2. Penentuan
asam-basa
Indikator
yang biasa digunakan untuk menentukan suatu larutan yang bersifat asam atau
basa adalah kertas lakmus dan larutan indicator yang keduanya termasuk dalam indikator
tunggal , indikator universal , indikator bahan alam dan pH-meter.
a. Indikator
tunggal
Indikator
tunggal hanya dapat membedakan larutan bersifat asam atau basa , tetapi tidak
dapat mengetahui harga pH dan pOH . yang termasuk indicator tunggal adalah
lakmus biru , lakmus merah, fenolftalein , metal jingga, metal merah, dan
bromtimol biru.
Perubahan warna yang terjadi :
Kertas
Lakmus
|
Warna
Dalam Larutan
|
Trayek
pH
|
|
Asam
|
Basa
|
||
Lakmus
Biru
|
Merah
|
Biru
|
0-7
|
Lakmus
Merah
|
Merah
|
Biru
|
7-14
|
b. Indikator
universal
Indikator
universal dapat membedakan larutan asam atau basa dengan mengetahui harga pH
dari larutan tersebut. Indicator universal dapat dalam bentuk kertas dan
cairan. Cara kerja indicator ini dengan mencocokkan perubahan warna kertas
indicator pada tabel warna indicator universal.
Prosedur
Kerja :
Langkah pertama , siapkan alat-alat
seperti 10 jenis larutan , dan beberapa gelas kimia yang sudah bersih. Lalu
larutkan bahan-bahan yang harus di buat larutannya , seperti gula , garam ,
detergen , sabun mandi , dan kopi . larutkan dengan menggunakan air , lalu aduk
sampai bahan dengan air tercampur merata. Karena fanta , teh gelas , power F
dan ale-ale sudah berbentuk larutan , jadi kita tidak perlu melarutkannya lagi.
larutan tersebut kemudian dimasukkan kedalam gelas kimia . kemudian sediakan
kertas lakmus merah dan lakmus biru ,
kotak indikator beserta dengan kertas indikator dan warna yang terdapat
pada kotak indikator untuk mencocokkan suatu larutan yang bersifat asam atau
basa. Berikut cara kerjanya :
1. Mengidentifikasi
asam basa menggunakan kertas lakmus.
Gelas kimia yang sudah terisi dengan
larutan yang sudah kita larutkan , kemudian kita celupkan kertas lakmus merah
atau lakmus biru. Apabila kertas lakmus merah yang kita celupkan ke suatu
larutan , dan larutan tersebut bersifat asam , maka kertas lakmus merah
tersebut akan tetap menjadi warna merah tanpa adanya perubahan warna, tetapi
sebaliknya jika kita mencelupkan kertas lakmus biru kedalam larutan yang
bersifat asam maka kertas lakmus biru yang kita celupkan akan berubah menjadi
warna merah.
Apabila kertas lakmus merah kita celupkan
ke suatu larutan yang bersifat basa maka kertas lakmus tersebut akan berubah
menjadi warna biru, akan tetapi jika kertas lakmus biru kita celupkan ke
larutan yang bersifat basa , kertas lakmus biru akan tetap menjadi biru tanpa
adanya perubahan warna.
Dan apabila kertas lakmus merah dan lakmus
biru dicelupkan kedalam larutan yang bersifat netral , maka kedua kertas lakmus
tersebut tidak akan berubah warna.
2. Mengidentifikasi
asam basa menggunakan indikator universal.
Larutan yang sudah kita uji dengan kertas
lakmus tadi bisa kita uji kembali dengan menggunakan indicator universal yaitu
kertas indicator yang apabila kita celupkan kedalam larutan warnanya akan
berubah sesuai dengan jenis larutannya dan kemudian kita cocokkan dengan tabel
warna indicator universal yang terdapat pada kotak indicator . dari kecocokan
warna tersebut maka kita akan memperoleh hasil nya akurat karena sudah
membuktikan dengan kertas lakmus dan kertas indicator.
Hasil
Pengamatan :
No
|
Jenis Larutan
|
Perubahan Warna
|
Sifat
|
Ph
|
|
Lakmus Merah
|
Lakmus Biru
|
||||
1
|
Ale-Ale
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
3
|
2
|
Fanta
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
3
|
3
|
Larutan Gula
|
Merah
|
Biru
|
Netral
|
7
|
4
|
Larutan
Detergen
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
12
|
5
|
Larutan Garam
|
Merah
|
Biru
|
Netral
|
7
|
6
|
Larutan Kopi
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
6
|
7
|
Larutan Sabun
Susu
|
Merah
|
Biru
|
Netral
|
7
|
8
|
Power F
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
3
|
9
|
Sarang Burung
|
Merah
|
Biru
|
Netral
|
7
|
10
|
Teh Gelas
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
5
|
Kesimpulan/Saran
:
1. Kesimpulan
:
·
Larutan yang bersifat
asam memiliki pH mulai dari 0-6 dan apabila dicelupkan dengan kertas lakmus ,
maka kertas lakmus merah akan tetap merah , sedangkan kertas lakmus biru akan
berubah menjadi merah. larutan tersebut cenderung terasa asam.
Contoh
: ale-ale , fanta , kopi , power f dan teh gelas.
·
Lautan yang bersifat
basa memiliki ph mulai dari 8-14. 6 dan apabila dicelupkan dengan kertas lakmus
, maka kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru , sedangkan kertas lakmus
biru akan tetap biru .Larutan yang bersifat basa cenderung terasa pahit.
Contoh
: detergen
·
Larutan yang bersifat
netral memiliki pH 7 dan apabila dicelupkan dengan kertas lakmus merah ataupun
biru , kertas lakmus tersebut tidak akan berubah warna. Larutan yang bersifat
netral , biasanya rasanya bervariasi.
2. Saran
·
Untuk memperoleh hasil
yang akurat , kita harus benar benar memahami perubahan warna yang terjadi pada
kertas lakmus agar hasilnya sesuai dengan jenis larutan tersebut.
·
dan untuk memperoleh
hasil yang benar benar akurat sebaiknya kita membuktikan huga dengan
menggunakan indicator universal dimana kita biasa lansung bisa mengetahui pH
dari jenis larutan dan sifatnya
Sungai
Penuh, 12 Januari 2016
Guru Pembimbing Siswi
Drs.Mulyadi Elisa
Prianti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar